Renungan Harian GKE ini menjadi berkat untuk Jemaat GKE dimana saja.

Senin, 23 September 2013

BERBAHAGIALAH ORANG YANG MENANG DI DALAM TUHAN

Senin, 23 September 2013
BERBAHAGIALAH ORANG YANG MENANG DI DALAM TUHAN
Wahyu 15:1-4
Oleh : Pdt.Kristinus Unting, M.Div

Dalam Perjanjian Lama tercatat dua nyanyian Musa, satu dalam Keluaran 15, di mana Musa merayakan kemenangan atas Firaun, dan satu lagi dalam Ulangan 32, di mana Musa merayakan kemurahan dan hukuman Allah, sebelum Musa meninggal. Nyanyian Musa dari Keluaran 15 menjadi dasar dari nyanyian yang dicatat dalam Wahyu pasal 15:3-4. Nyanyian Musa dalam Keluaran cocok sekali dengan konteks Kitab Wahyu, karena dalam nyanyian itu Musa merayakan kemenangan. Dalam Wahyu pasal 15 kemenangan juga dirayakan, suatu kemenangan yang jauh lebih mulia daripada kemenangan Musa, di mana kemenangan Musa menjadi tipos dari kemenangan Kristus. Pada zaman gereja mula-mula, hari meninggalnya orang Kristen yang mati syahid dirayakan sebagai "hari kemenangan".

Dalam kitab Wahyu pasal 15 ini, Yohanes melihat sekumpulan besar orang yang keluar dari Kesusahan Besar, orang yang menang atas segala godaan, dan menyembah Tuhan Allah. Dan dalam pasal 7 mereka juga menyembah Allah, dan Anak Domba. Setelah itu, malapetaka ketujuh sangkakala baru dikisahkan. Demikian juga di dalam pasal 15:2, sebelum kisah malapetaka ketujuh cawan dikisahkan, Yohanes melihat orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya.

Melalui nas ini kita diingatkan kembali tentang sifat Allah yang adil dan benar; Allah yang menghukum dan memulihkan; Allah yang dalam segala perbuatan-Nya, selalu mengingatkan umat akan perbuatan-perbuatan-Nya terdahulu. Dalam penglihatan Yohanes, kita melihat dua hal.

Pertama, penglihatan Yohanes yang sangat serupa dengan keadaan yang terdapat di kitab Keluaran pasal 14 dan 15 (ayat 2). Penglihatan ini memaparkan kepada kita tentang ungkapan syukur orang-orang Israel kepada Allah ketika menyeberangi Laut Merah, dan diselamatkan dari kejaran orang-orang Mesir, yang tewas dalam laut.

Kedua, Yohanes melihat sesuatu yang menakutkan (ayat 5-8). Dia melihat tujuh malaikat yang menampakkan kekudusan Allah sambil membawa tujuh malapetaka (ayat 6). Ketujuh malapetaka ini masih merupakan perwujudan murka Allah yang terakhir (ayat 1,7). Penglihatan ini mengingatkan umat bahwa benar ini adalah hukuman yang terakhir, yang mengakhiri murka Allah. Tetapi, justru dalam penghukuman terakhir inilah, Allah mencurahkan penghukuman yang sebenar-benarnya, dan sepenuh-penuhnya.

Ungkapan syukur bagi Allah tersebut mereka kumandangkan lewat nyanyian pujian di tepi laut itu. Dalam nyanyian tersebut terungkap pengakuan kekal sepanjang masa bahwa Allahlah yang membebaskan mereka. Bahkan dalam setiap upacara pengorbanan domba Paskah, nyanyian ini yang terus-menerus dinyanyikan. Hal menarik untuk kita perhatikan, yaitu mengenai dua nyanyian: nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba (ayat 3-4) – dalam Perjanjian Baru, Anak Domba adalah sebutan untuk Yesus Kristus. Mengapa kedua nyanyian tersebut saling terkait? Pembebasan yang Allah demonstrasikan melalui Musa di Perjanjian Lama, yang adalah fakta sejarah, mengarahkan kita pada fakta pembebasan yang sempurna dan sejati dalam Perjanjian Baru, yaitu pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

Saudara, Tuhan Yesus sudah menjanjikan berkat yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan. Karena itu, orang Kristen yang bijaksana adalah orang Kristen yang memiliki sikap takut kepada Tuhan. Amin!

Diposkan Oleh Admin Renungan Harian Almanak Nas GKE

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan/komentar selesai berkunjung di Renungan Harian Almanak Nas GKE ini.