Sabtu, 21 September 2013
MENGHARGAI ORANG ADALAH SIKAP KRISTIANI SEJATI
1 Samuel 12:1-25
Oleh : Pdt. Kristinus Unting
Kitab 1 Samuel berisi sejarah Israel dalam masa peralihan dari zaman Hakim-Hakim kepada zaman Raja-Raja. SETELAH zaman Simson, Samuel melayani sebagai nabi dan hakim di Israel. Samuel adalah seorang dari suku Efraim asal Rama (1Sam 1:1). Menurut 1Taw 6:13 ia adalah seorang keturunan suku Lewi. Ia berjasa membebaskan bangsanya dari malapetaka nasional dan religius yang sangat dahsyat; karena tidak adanya kesatuan para suku pada zaman para Hakim, pula karena desakan maju orang-orang Filistin, pula karena pelaksanaan agama yang tercampur dengan pandangan kafir Kanaan. Kecuali itu juga disebabkan oleh timbulnya akhlak liar. Seluruh malapetaka nasional itu dilambangkan secara lahiriah dalam hilangnya tabut perjanjian, benda kudus nasional mereka.
Pada permulaannya Samuel tidak setuju dengan pendirian kerajaan yang dipakai untuk mempersatukan bangsanya. Sikap religiusnya ditandai oleh ketaatannya yang tanpa syarat atas kehendak Allah (1Taw 15:22 dst.). Namun orang Israel terus menyatakan keinginan mereka untuk menjadi seperti bangsa lain dan diperintah oleh seorang raja manusia. Perubahan dalam kehidupan nasional di Israel itu khususnya berkisar pada tiga orang: Nabi Samuel, Raja Saul, dan Raja Daud. Meskipun permintaan bangsa Israel ini sebenarnya menyinggung perasaan Allah, Ia menyuruh Samuel mengabulkannya. Allah memilih Saul yang rendah hati untuk menjadi raja. Belakangan, Raja Saul menjadi congkak dan tidak taat. Apa relevansi nas ini untuk kita saat ini? Ya, intinya bagaimana kita belajar untuk menghargai orang lain. Karena menghargai orang lain adalah cirri kehidupan Kristen yang sejati!
“Menghargai” adalah satu kata yang mudah di ucapkan tapi sering kali kita lupakan. Kenapa kita sering kali melupakan? Karena kita cenderung melihat sesuatu dari sudut pandang kita sendiri. Di sadari atau tidak kita adalah manusia selalu butuh yang namanya di terima, meskipun dengan orang yang tidak di kenal sekalipun. Jika kita sendiri harus sadar bahwa kita butuh diterima oleh orang lain, maka sudah sewajarnya juga kita bisa menerima keadaan orang lain secara apa adanya. Hal ini akan membuat orang lain senang dan merasa sangat di hargai. Dengan memberikan penerimaan secara tulus kepada orang lain, kita meningkatkan penghargaan dirinya, memperbaiki citra dirinya, serta membuatnya merasa santai, dan aman dengan keberadaan kita.
Menghargai orang lain itu sangat penting karena hal yang demikian adalah bentuk penghargaan kita, cara pandang kita, penilaian kita terhadap orang lain. Selain itu karena kita ini adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak akan mungkin bisa hidup tanpa orang lain. Karena itu, sebagai orang percaya, kita tidak seharusnya hanya mengkritik kekurangan para pekerja, majelis, atau pengelolaan gereja kita sendiri. Atau jika keinginan kita tidak diindahkan karena dianggap bertentangan dengan aturan yang ada, lalu buru-buru lari ke gereja lain. Ini sikap adalah sikap kekanak-kanakkan cara beragama.
Mengkritik memang di perbolahkan, tapi mengkritik dengan maksud menghancurkan jelas bertentangan dengan sikap kekristenan kita. Kritikan yang pedas akan menghancurkan orang lain secara psikologis, sehingga hal ini akan berdampak pula pada cara pandang orang terhadap diri kita. Jika harus menyampaikan kritik juga karena keadaan sudah dianggap sangat keterlaluan, belajarlah untuk memberikan kritik yang membangun, dengan begitu orang lain akan lebih merasa di hargai. Selain itu kritikan yang membangun juga akan membuat orang lain semakin respect dengan kita. Ketimbang lebih banyak mengkritik, lebih baik diperbanyak mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang telah berjasa dalam banyak hal bagi kehidupan, juga bagi persekutuan.
Sebagai orang percaya, perlu kita tanamkan cara berpikir positif kepada orang lain karena biasanya hal itu akan mendatang sikap dan tindakan yang positif pula terhadaap orang lain. Ucapkanlah terimakasih kepada semua orang, atas apa yang di lakukakannya kepada anda, meskipun itu hanya sesuatu yang kecil. Percayalah dengan kita mengucapkan terima kasih untuk hal yang kecil orang akan segera melakukan hal yang besar untuk diri kita. Amin!
Bagus banget sangat membangun maju terus dan sukses selalu..
BalasHapusGbu GKE..