Renungan Harian GKE ini menjadi berkat untuk Jemaat GKE dimana saja.

Selasa, 03 September 2013

HIDUP YANG BERHIKMAT

Selasa, 03 September 2013
HIDUP YANG BERHIKMAT
Nas : Amsal 8  :1-36
Oleh : Pdt. Ina Ria Aty, STh.

Amsal adalah suatu kumpulan ajaran tentang cara hidup yang baik, ajaran itu disampaikan dalam bentuk wajengan, petuah, peribahasa dan pepatah. Kebanyakan diantaranya menyangkut persoalan-persoalan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Kitab Amsal adalah suatu kitab yang termasuk dalam kumpulan “sastra hikmat”. Hikmat adalah keterampilan yang dibutuhkan atau petunjuk praktis untuk hidup sehari-hari. Hikmat sangat erat hubungannya dengan karya penyelamatan yang dilakukan Allah atas umat Israel. Para raja yang diangkat diberi hikmat supaya mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dan mendatangkan syalom atas umat Israel yang terpanggil untuk hidup dengan hikmat dan kebijaksanaan.

Hikmat dalam pasal 8 ini, digambarkan sebagai seseorang yang berseru dan memperdengarkan suara di tempat-tempat yang tinggi, di tepi-tepi jalan, dipersimpangan jalan disanalah ia berdiri (ayat 1 – 2). Hikmat berbicara tentang soal-soal politik dan keajaiban karya-karya Allah. Pada satu pihak hikmat menekankan, bahwa melalui dirinya Allah menyatakan dan memberlakukan rencana-rencana-Nya bagi bangsa-bangsa (ayat 14 – 16). Tujuannya untuk memperlihatkan betapa penting nilai hikmat yang diajarkan, yaitu lebih tinggi nilainya dari perak dan emas pilihan (ayat 16 ). Namun ternyata baik “perak” maupun “emas pilihan” tidak bisa mengatasi nilai hikmat yang ditawarkan. Tawaran ini merupakan suatu pilihan dan harus dipilih dengan bijaksana, tawaran itu adalah anugerah Allah yang nilainya lebihh tinggi dari perak atau emas. Inilah kesempatan, jika diabaikan maka anugerah yang berharga itu akan lewat dan tidak akan pernah kembali lagi.

Hikmat berhubungan erat dan didasari dengan “takut akan Tuhan” (Amsal 1: 7). Jadi orang berhikmat adalah orang-orang yang dekat dengan Tuhan dan menaati perintah-perintahnya sebagai landasan atau dasar kehidupannya. Tujuan penulis memberikan perbandingan itu untuk memperlihatkan nilai hikmat jauh lebih tinggi nilainya dibandingkan perak, emas dan permata, walaupun benda-benda itu berharga.

Harapan terbesar dari berita yang disampaikan dapat di dengar, sebab mendengarkan ajaran yang berhikmat itu tidak sia-sia. Orang yang hidup dengan hikmat dari Tuhan akan berbahagia dan menjadi bijak ( ayat 32 – 33). Sebab siapa yang mendapatkan hikmat, mendapatkan hidup dan Tuhan akan berkenan (ayat 35). Sehingga orang-orang percaya jangan sampai salah memilihnya. Pilihlah dengan bijaksana.
Tuhan memberkati kita semua. Amen.

Diposkan Oleh Admin Renungan Harian Almanak Nas GKE

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan/komentar selesai berkunjung di Renungan Harian Almanak Nas GKE ini.