Renungan Harian GKE ini menjadi berkat untuk Jemaat GKE dimana saja.

Selasa, 24 September 2013

KESALAHAN ADALAH PROSES PEMBELAJARAN DALAM HIDUP

Selasa, 24 September 2013
KESALAHAN ADALAH PROSES PEMBELAJARAN DALAM HIDUP
Mazmur 25:1-22
Oleh : Pdt.Kristinus Unting, M.Div

Setiap orang hebat sekali pun pasti pernah melakukan kesalahan. Setiap sisi-sisi kebesaran selalu tersembunyi kegagalan. Bahkan sesuci apapun orang itu, ada kalanya ia juga jatuh dalam dosa. Namun, sebenanrya kesalahan bisa diperbaiki jika mau memperbaiki diri. Sebuah kesalaha bukan berarti vonis gagal untuk selamanya jika kita memiliki itikat baik untuk membaharui diri. Kesalahan hanyalah sebuah proses pembelajaran hidup, jadi tak seharusnya kita menolak untuk mengampuni diri sendiri. Apa yang kita lakukan disaat kita melakukan kesalahan fatal atau jatuh dalam dosa? Apakah kita akan membiarkan iblis terus menerus mengintimidasi kita? Ataukah sebaliknya kita mau mengampuni diri kita sendiri sebagaimana Tuhan telah mengampuni kita?

Kita acap kali tidak dapat bertahan untuk hidup kudus dan benar, tetapi Allah selalu mengampuni dan memberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Tanpa berdamai dengan diri sendiri kita tak akan pernah merasa bahagia dan jiwa kita akan terus tertekan dengan kesalahan masa lalu. Karenanya tidak heran jika banyak dari kita merasa dekat dengan Tuhan, tapi kita tidak pernah mengenal rahasia hatiNya yang terdalam.

Daud juga mengalaminya. Daud menyadari bahwa dia juga bisa jatuh ke dalam dosa dan melanggar perintah Tuhan, namun, ia berani memohon pengampunan dan pertolongan Tuhan. Tuhan penuh kasih dan kesabaran. Mazmur ini lahir dari pergumulan seorang yang hidup dalam persekutuan yang mesra dengan Tuhan. Ia menyadari dosanya. Ia juga meminta agar Tuhan mengampuni perbuatan dosa masa mudanya. Ia yakin dan percaya bahwa kasih setia Allah menaunginya. Ia datang kepada Tuhan meminta pembebasan dari kesesakan batiniah dan ancaman lahiriah.

Daud memaparkan cara menghadapi ketidaknyamanan ini (Mzm. 25): (1) percaya akan pimpinan Tuhan (ay. 1-3); (2) mengingat akan kebaikan Tuhan (ay. 8-15) dan (3) mohon pertolongan Tuhan (ay. 3-7; 16-22). Ay. 1-3 menunjukkan bahwa Daud percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah mempermalukannya. Setelah itu, ayat 8–15 menunjukkan bahwa Daud mengingat bahwa Tuhan itu baik dan senantiasa memberikan tuntunan bagi orang yang mau datang pada-Nya. Ayat 3-7 dan 16-22 menunjukkan betapa Daud bergantung kepada Tuhan. Bagaimana dengan Anda?

Banyak orang datang ke hadirat Tuhan dengan harapan Tuhan harus mendengarkan apa yang diinginkannya, perasaannya, apa yang menjadi kerinduannya. Tapi tidak banyak orang percaya yang datang di hadirat Tuhan dan berdiam mendengarkan keinginan, kerinduan dan curahan isi hati Tuhan. Betapa seringnya kita membiarkan diri ditipu oleh Iblis sehingga memiliki anggapan bahwa Tuhan sudah bosan mengampuni kita yang berulang kali jatuh ke dalam dosa.

Membangun kedekatan dengan Tuhan bukanlah sebuah perkara instan. Ini butuh proses setiap hari, proses penyaliban keinginan diri sendiri dan membiarkan Tuhan bekerja dengan cara-caraNya yang ajaib. Setiap kali pengampunan dinyatakan, petunjuk hidup baru diberikan. Hiduplah senantiasa dalam pola petunjuk hidup baru yang telah Allah berikan dalam kehidupan Anda! Amin!

Diposkan Oleh Admin Renungan Harian Almanak Nas GKE

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan/komentar selesai berkunjung di Renungan Harian Almanak Nas GKE ini.