Renungan Harian GKE ini menjadi berkat untuk Jemaat GKE dimana saja.

Senin, 16 September 2013

MENEMUKAN KEMULIAAN TUHAN MELALUI KETAATAN

Senin, 16 September 2013
MENEMUKAN KEMULIAAN TUHAN MELALUI KETAATAN
Mazmur 19 : 1 – 15
Oleh : Pdt. Grace Lifens Pandie-Sjioen
(Sumber : http://benyaminoebufu.com/)

Bagaimana menjelaskan tentang Tuhan, yaitu PribadiNya, kebesaranNya, cara Tuhan menolong umatNya, cara Tuhan menjawab doa umatNya. Sebuah cerita mengisahkan kisah kehidupan seorang anak pemulung. Ia tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, ia hidup semenjak kecil hanya dari pekerjaannya sebagai pemulung. Suatu ketika ada orang yang bertanya, siapaka Tuhan ? ia dengan tenang menjawab, Tuhan adalah pemulung. Maksudnya sederhana bahwa ia menemukan Tuhan lewat pekerjaannya sebagai seorang pemulung.

Dalam cara pandang yang demikian, kita mendengar sebutan untuk nama Tuhan yang berbeda-beda dan kalau kita telusuri, maka kita akan menemukan bahwa penyebutan nama Tuhan selalu erat kaitannya dengan cara Tuhan memperkenalkan diri atau bagaimana ketergantungan suatu suku bangsa terhadap sesuatu. Katakan demikian : orang Rote menyebut Tuhan dengan nama ‘LamaTuak’, sebutan itu ada kaitan dengan tuak sebagai pemeberi kehidupan mulai dari pohon, daun, bebak, air. Bukan rahasia jika tuak memegang peran penting bagi orang rote. Sehingga makanan pokok orang rote adalah justru minum gula air. Dalam peran yang demikian, maka penyebutan Lamatuak selalu erat kaitan dengan ketergantungan orang rote terhadap tuak yang memberi kehidupan.

Pemazmur punya cara memperkenalkan Allah, kemuliaan Allah sungguh Agung dan untuk menjelaskannya, pemazmur menggunakan 2 tipe :

1.   Kemuliaan Allah, di dapati pada karya tanganNya terhadap alam (ayat 2 – 7)
Mengukur kebesaran Allah lihatlah pada langit dan cakrawala, bagaimana gugusan-gugusan alam semesta begitu indah. Matahari, bulan dan bintang memberi sinar sesuai porsi waktu. Air dan darat di pisahkan dengan peran yang indah, makin kita menelusuri alam makin kita terkagum-kagum akan kebesaran Tuhan.

Malam datang, kemudian pagi setelah pagi ada siang, senja lalu kembali malam. Semua berjalan sesuai urutan waktu yang indah. Perbedaan waktu di hampir seluruh bumi di rancang oleh Tuhan agar semua umat mengagumi kebesaranNya.

John Ernest, seorang yang menginjakkan kaki di bulan, ia juga merupakan manusia pertama yang mengendarai mobil di bulan. Memberi kesaksian, saat ia menginjakkan kaki di bulan, ia langsung berdoa dan di bulan pun ia bertobat. Mengapa demikian ? karena di bulanlah ia melihat begitu rapi susunan galaksi. Tidak ada ikatan yang mengatur, semua berjalan sesuai poros dan ia tidak bayangkan jika galaksi itu bertabrakan satu sama lain, maka hancurlah semesta. Namun itu tidak terjadi, dan ia mengatakan betapa hebatnya Tuhan itu.

Dengan kata lain, mazmur 19 mau menjelaskan tentang keberadaan Tuhan jauh lebih besar dari apa yang tertulis dalam Alkitab. Alkitab adalah firman tertulis, namun karya Tuhan merupakan firman yang dinyatakan dan tak terukur kebesaranNya.

2.   Kemuliaan Allah di temukan dalam TauratNya (ayat 8 – 11)
Ada orang yang memberi kesaksian demikian : ia sudah membaca semua buku, namun membaca Alkitab menjadi sesuatu yang berbeda baginya, Mengapa ? karena membaca buku ia tahu banyak hal namun membaca Alkitab ia seperti membaca dirinya sendiri.

Allah memperkenalkan diriNya lewat tulisan-tulisan yang diilhamkan. Allah memperkenalkan isi hatiNya, Allah menjadi Bapa, Penyelamat dan Penghibur bagi kita. Kalau persoalan dan tantangan kehidupan menerpa kita, maka firman Tuhan sungguh menguatkan kita. Itulah rahasia kesempurnaan firman Tuhan, walau hanya kata-kata tapi kata-kata itu memiliki kuasa.

Sdr/i…….Dengan penjelasan mazmur ini, kita tidak diminta untuk hidup hanya sekedar menginventarisir kebesaran Tuhan. Mazmur meminta lebih, pengetahuan akan Tuhan haruslah membuat kita makin dekat, takut dan taat kepadaNya (ayat 12 – 19). Kebesaran Tuhan justru kita temukan dalam ketaatan dan pertobatan. Sebab apa arti Allah memperkenalkan diriNya dalam firman yang tidak tertulis maupun tidak tertulis, semua itu hanya mau mengajak kita bahwa iman kita tidak sia-sia. Alam menceritakan pengetahuan Tuhan, Taurat memberitakan kesegaran bagi jiwa dan manusia melakukan kehendakNya, itulah makna kemuliaan Tuhan yang dinyatakan bagi kita, Amin.

Diposkan Oleh Admin Renungan Harian Almanak Nas GKE


0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan/komentar selesai berkunjung di Renungan Harian Almanak Nas GKE ini.