Renungan Harian GKE ini menjadi berkat untuk Jemaat GKE dimana saja.

Minggu, 13 Oktober 2013

Meragukan Janji Tuhan Adalah Kebodohan

Minggu, 13 Oktober 2013
MERAGUKAN JANJI TUHAN ADALAH KEBODOHAN!
Zepanya 3:9-20
Oleh : Pdt. Kristinus Unting

“Lidah memang tak bertulang, tak terbatas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir, lain di hati...” itulah bunyi penggalan syair indah sebuah lagu yang cukup populer di tahun 70-an. Lagu itu hendak bertutur soal janji yang sering tidak ditepati oleh seseorang kepada kekasihnya. Sering menimbulkan kecewa, luka di hati akibat janji yang tak ditepati. Ya, itulah yang sering terjadi bila manusia yang berjanji. Hari ini menyatakan cinta, besok atau lusa jadi lupa. Hari ini ucapkan sayang, besok atau lusa bagai “habis manis sepah dibuang”.

Banyak kisah peristiwa dalam hidup ini yang meninggalkan cerita lara dan air mata menyesak dada karena ulah janji-janji anak manusia di muka bumi. Dalam pengalaman nyata, tidak kurang itu juga bisa terjadi antar saudara, teman akrab, teman bisnis, seorang kekasih, seorang yang hendak mencalonkan diri jadi pemimpin. Penipuan sering terjadi juga karena dibumbui janji-janji. Ada juga orang yang tertipu mengharapkan janji-janji bak setinggi gunung, namun apa dinyana hanya kecewa, mengharap seribu janji yang ternyata lain di bibir lain dihati.

Bagaimana kalau Tuhan yang berjanji? Nah, ini berbeda! Antara langit dan bumi bedanya. Bila Allah berjanji, pasti Dia menggenapi. Janji Allah bukan janji palsu, bukan pula sekedar iming-iming dan bukan juga sekedar enak didengar dan menyenangkan hati. Allah pasti menepati janji-Nya. Janji-Nya sungguh terbukti dan teruji. Janji-Nya ya dan Amin. Janji Tuhan itu suci, sungguh dapat dipercaya. Allah tak pernah lupa akan janjinya, semua Ia tepati. Dari dulu kini bahkan sampai selamanya!

Banyak sudah bukti tercatat dalam Alkitab bahwa Tuhan menepati janji-Nya. Sebutlah salah satu contoh ketika Allah berjanji kepada Yakob dalam kitab Kejadian 46:3-4, “...Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana. Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali...” Itulah petikan janji Tuhan kepada Yakub, dan Allah menepatinya.

Demikian pun Allah berjanji kepada umat-Nya dalam nas ini. Ya, janji tentang keselamatan,tentang penyertaan, akan dipulihkannya keadaan yang sedang terpuruk, pembelaan, serta kehormatan (ay.19-20). Bumi boleh berguncang, air laut boleh kekeringan, waktu boleh berlalu, tapi janji Tuhan tak pernah berlalu. Apakah Anda mempercayainya? Entah apa keadaan Anda saat ini, mungkin sedang bangkrut, kehilangan orang yang paling disayangi, ditipu, difitnah, dicemarkan nama baik, dst. Atau banyak kekecewaan lainnya oleh berbagai sebab. Sabarlah, Tuhan tak pernah tidur di atas sana.

Tuhan itu baik. Yakinilah akan pertolongannya. Bila anda menunggu lama akan penggenapan janji Allah dalam hidup anda, jangan pernah berpikir negatif bahwa Allah tidak akan menepati janji-Nya. Sadarilah bahwa Allah pada hakikatnya akan memberikan yang lebih baik dari yang anda harapkan dan mungkin tidak pernah terpikirkan oleh anda. Bahkan keselamatan pun dianugerahkan-Nya. Hanya satu syarat yang Allah minta, Anda harus taat dan setia pada-Nya. Pegang teguh janji Allah dalam diri anda, sampai tiba waktu-Nya Allah menggenapi-Nya. Sepasti matahari selalu terbit di sebelah timur, demikianlah pastinya janji Allah. Karena itu, terlalu mengharap 100% pada janji-janji dan bersandar kepada manusia adalah kekonyolan, dan meragukan janji Tuhan adalah kebodohan! AMIN!

Diposkan Oleh Admin Renungan Harian Almanak Nas GKE

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan/komentar selesai berkunjung di Renungan Harian Almanak Nas GKE ini.