Renungan Harian GKE ini menjadi berkat untuk Jemaat GKE dimana saja.

Jumat, 18 Oktober 2013

Saat Hati Terpikat Oleh Silaunya Dunia

Jumat, 18 Oktober 2013
SAAT HATI TERPIKAT OLEH SILAUNYA DUNIA
Filipi 3:17--4:1
Oleh : Pdt.Kristinus Unting, M.Div

Merhan Karimi Nasseri, warga Iran, dicabut kewarganegaraannya ketika menaiki pesawat terbang menuju Paris. Paspornya diambil. Tanpa bukti kewarganegaraan, setiba di Paris ia tidak diizinkan meninggalkan bandara. Selama sebelas tahun ia tinggal di Terminal 1; mandi di toilet bandara, dan hidup dari bantuan staf bandara. Pada 1999, pemerintah Prancis akhirnya memberinya izin untuk tinggal dan bekerja. Sekarang ia bebas pergi kemana pun. Anehnya, ia memilih tetap tinggal di bandara-sudah telanjur betah. Setelah dibujuk beberapa hari, baru ia mau pergi.

Sebuah bandara, sebesar dan sebagus apa pun, bukan rumah. Begitu juga dunia ini bukan rumah sejati kita. Rasul Paulus mengingatkan, kita adalah warga surga. Kita tinggal di dunia hanya sementara. Maka, jangan sampai terlalu lekat dengan daya tarik dan kenikmatannya. Paulus prihatin melihat orang kristiani yang hidup "sebagai seteru salib Kristus" (ayat 18). Gaya hidupnya masih mementingkan perkara duniawi. Yang dikejar melulu soal makanan, kenikmatan, kemewahan, kehormatan, dan keuntungan. Sebagai warga surga, cara hidup kristiani seharusnya berbeda-mengejar hal yang bernilai kekal, seperti kasih, keadilan, dan kebenaran.

Orang yang terlalu lekat pada dunia akan takut meninggalkan dunia ini apabila saatnya tiba. Segala hal yang telah telanjur digenggam erat biasanya sangat sulit dilepaskan. Maka, bersyukurlah jika terkadang Tuhan mengizinkan kita mengalami kehilangan, baik benda, kuasa, maupun kekasih tercinta. Semuanya menyadarkan bahwa dunia bukan rumah kita. Semuanya fana dan akan lenyap. Paulus menyatakan tentang adanya orang-orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus (ay 18c). mereka menolak untuk memikul salib, menyangkal diri, berkorban bagi Kristus dsb. Kehidupan orang-orang itu tak mau menyangkal diri/memikul salib (ini diambil dari kata-kata 'hidup sebagai seteru salib Kristus' dalam ay 18c). Tuhan mereka ialah perut mereka' (ay 19b). Dalam hidup mereka, makan adalah prioritas tertinggi. Mereka hidup untuk makan! Bandingkan dengan 1 Kor 10:31.

Menurut Calvin bahwa mereka ini bukan orang yang secara terang-terangan menolak Injil / Kristus. Sebaliknya, mereka pura-pura menjadi teman, tetapi sebetulnya mereka adalah musuh terbesar dari Injil. "And unquestionably persons of this sort, who weaken the influence of the ministry by seeking their own interests, sometimes do more injury than if they openly opposed Christ" (= dan tidak perlu diragukan bahwa orang-orang seperti ini, yang melemahkan pengaruh pelayanan dengan mencari kesenangan mereka sendiri, kadang-kadang lebih merugikan dari pada kalau mereka terang-terangan menentang Kristus).

Pada jaman ini juga ada banyak orang seperti itu. Perzinahan dan cara yang tidak halal untuk mendapat untung adalah dosa, dan seharusnya membuat orang yang melakukannya menjadi malu. Tetapi toh ada banyak orang yang bisa menceritakan pengalamannya dalam hal-hal seperti itu dengan bangga! Dan orang yang bangga karena hal-hal yang memalukan, sering-kali malu karena hal yang seharusnya membanggakan. Misalnya: malu untuk memberitakan Injil / sharing, malu untuk melayani Tuhan, malu untuk berdoa di depan umum dsb. Sekalipun mereka ada di dalam gereja, tetapi mereka ada di luar Kristus, dan karena itu kesudahan mereka adalah kebinasaan! Gereja, baptisan dsb, memang tidak bisa menyelamatkan siapapun! Hanya Kristus yang bisa! Karena itu pastikanlah bahwa saudara betul-betul ada di dalam Kristus, dan bukan sekedar di dalam gereja!

Selanjutnya dalam ayat 20 Paulus mengatakan bahwa 'kewargaan kita adalah di dalam surga'. Dengan kata lain, kita adalah Warga Negara Surga. Apakah saudara rindu menantikan kedatangan Kristus yang kedua kalinya? Atau saudara berharap hal itu tidak cepat-cepat terjadi karena saudara masih cinta dunia dan masih krasan hidup di dunia? Kalau saudara menyadari bahwa saudara adalah warga negara surga, dan saudara menyadari bahwa Kristus adalah Raja Kerajaan Surga, maka saudara pasti merindukan kedatanganNya yang kedua kalinya. Amin!

Diposkan Oleh Admin Renungan Harian Almanak Nas GKE


0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tinggalkan pesan/komentar selesai berkunjung di Renungan Harian Almanak Nas GKE ini.