Selasa, 15 Oktober 2013
TANTANGAN PENGGEMBALAAN DI GEREJANYA
Roma 12: 9-21
Roma 12: 9-21
Surat
Rasul Paulus ke jemaat Tuhan, orang-orang percaya di Roma agar jemaat
membina kesatuan, “hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang” (ay
18). Rasul Paulus menggambarkan gereja adalah “satu tubuh di dalam
Kristus” (ay 5) sehingga “jika satu anggota menderita, semua anggota
turut menderita” (1 Kor 12:26). Marilah kita bina persatuan sesuai
kehendakNya, doa Tuhan “supaya mereka semua menjadi satu ….. supaya
dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”. Apa yang perlu
kita lakukan?
1. Melayani dengan kasih yang tulus.
“Hendaklah
kasih itu jangan pura-pura!” (ay 9). Rasul Paulus sadar, ternyata ada
yang pura-pura. Ia dengan tegas berkata “jangan pura-pura” tetapi harus
tulus dan tidak munafik. Ia menggunakan kata Philadelphia yang berarti
ikatan kasih yang terjadi di dalam keluarga. Kasih orangtua kepada
anak-anaknya, kasih yang muncul dengan sendirinya tanpa dipaksa dan
tanpa mengharapkan imbalan. Ini yang harus terjadi di dalam gereja
Tuhan! Kasih kekeluargaan! Dikatakan “saling mengasihi sebagai saudara”
dan “saling mendahului memberi hormat” (ay 10). Sebagai saudara karena
begitulah kehendakNya, kita adalah saudara di dalam nama Tuhan Yesus,
“Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di sorga, dialah
saudaraKu laki-laki … perempuan … ibuKu” (Mat 12:50). Bukti kasih
dinyatakan, “kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan” (Kol 3: 14) jadi jika belum ada persatuan maka belum ada
kasih dan kita tidak akan mampu menyapa atau mendahului memberi hormat.
Betapa banyaknya orang yang menghindar atau pura-pura tidak tahu jika
bertemu dengan orang lain yang dikenalnya dan segereja.
2. Memperhatikan kebutuhan jemaat.
“Bantulah
dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakan dirimu untuk selalu
memberi tumpangan!” (ay 13). Siapa yang dimaksud orang kudus? Jemaat
Tuhan, “jemaat Allah di Korintus yaitu mereka yang dikuduskan dalam
Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus” (1 Kor 1:2).
Kewajiban kita adalah membantu orang-orang kudus yang di dalam
kekurangan. Rasul Paulus berkata, “Marilah kita berbuat baik kepada
semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman” (Gal 6:10).
Di dalam jemaat mula-mula, “Sebab tidak ada seorangpun yang
berkekurangan” (Kis 4:34). Sejauh apa kita diminta oleh Tuhan untuk
memenuhi kebutuhan saudara kita? Tuhan Yesus menyatakan tentang hari
penghakiman, “…lapar … haus …asing kamu memberi Aku tumpangan …
telanjang … sakit … di dalam penjara…” (Mat 25: 35-36). Mereka yang
memperhatikan kebutuhan tersebut dinyatakan “terimalah Kerajaan yang
telah disediakan bagimu …” (Mat 25:34). KehendakNya adalah kemurahan
hati kita dan ini merupakan bukti kasih yang ada dalam kehidupan, “kasih
itu murah hati” (1 Kor 13:4).
3. Mengampuni kesalahan tanpa membalas.
“Janganlah
kamu sendiri menuntut pembalasan …. Akulah yang menuntut pembalasan”
(ay 19). Di dalam arti kata “diam”. Pemazmur berkata “Berdiam dirilah di
hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia” (Maz 37:7); “Ia akan bertindak; Ia
akan memunculkan kebenaranmu seperti terang…” (Maz 37: 5-6). Kenyataan
hidup betapa banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi terutama kesalahan
berbicara. Rasul Yakobus berkata, “Sebab kita semua bersalah dalam
banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah
orang sempurna…” (Yak 3:2). Pertengkaran sering terjadi karena kesalahan
lidah dan kita tidak mampu mengendalikan emosi sehingga membakar
suasana, “penuh racun yang mematikan” (Yak 3:8). Apa yang dikehendaki
Tuhan? “Jangan menganggap dirimu pandai” (ay 16) - menganggap diri
selalu benar; “Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan” (ay 17);
“Kalahkan kejahatan dengan kebaikan” (ay 21). Tegasnya dikatakan “Jika
seterumu lapar berilah ia makan; jika ia harus berilah dia minum!” (ay
20). Persekutuan akan terbina jika kita sanggup untuk saling mengampuni
dan orang yang memiliki kasih dikatakan “Ia (kasih) tidak pemarah dan
tidak menyimpan kesalahan orang lain” (1 Kor 13:5).
Diposkan Oleh Admin Renungan Harian Almanak Nas GKE
Sumber : http://jkiagape.org/id/
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan/komentar selesai berkunjung di Renungan Harian Almanak Nas GKE ini.