Sabtu, 12 Oktober 2013
SEJAUH MANA KESADARAN KITA AKAN BERKAT ALLAH?
Mazmur 65:1-14
Oleh : Pdt. Tom Chandra, STh.
Berkat
Allah biasanya kita terima pada penghujung ibadah baik di gereja maupun
di tempat lainnya. Kita sungguh-sungguh mempersiapkan diri dengan
menutup mata, menahan nafas, mempercayai kalimat demi kalimat yang
diucapkan pendeta sampai kita menyambutnya dengan nyanyian amin amin
amin secara bersamaan. Saat itulah perasaan kita lega betapa kita merasa
sudah menerima berkat Allah. Kalau demikian hanya setiap ibadah sajakah
kita menerima dan merasakan Berkat Allah?
Mazmur
Raja Daud pada fasal 65 ini menyadarkan kita betapa nyatanya Berkat
Allah itu. Berkat Allah tidak hanya sekadar ritual-ritual yang kita
dengar dari kitab suci saja. Berkat Allah sudah tercipta, terpatri
berupa alam semesta yang menopang dan menyangga kita sehari-hari. Daud
berbicara tentang alam semesta ini pada ayat 7 sampai 11, 13 dan 14.
Kelangsungan hidup kita sangat bergantung pada diri alam semesta ini.
Pada ayat 12 Daud berbicara betapa Allah lah yang menggagas waktu dan
memberkatinya baik; detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan
tahun-tahun segala ciptaan-Nya. Lalu bagaimanakah sikap kita? Ayat 1
sampai ayat 6 akan membantu kita menghargai Allah yang telah berbuat
banyak.
Apa
yang dapat kita renungkan melalui Firman Tuhan hari ini? Tuhan Allah
sudah memberikan secara cuma-cuma dengan limpahnya alam semesta ini
kepada kita. Tuhan Allah tidak wajib memberi tapi Dia mau memberi, kita
pun tidak punya hak untuk menerima tapi kita sudah menerima. Karena itu
setiap Berkat Tuhan yang kita terima melalui ibadah-ibadah juga
merupakan ‘penugasan’ kepada kita untuk memelihara alam semesta ini.
Jadi, jika kita menerima Berkat Tuhan tapi tidak berbuat banyak untuk
kebaikan alam semesta ini perlu dipertanyakan.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tinggalkan pesan/komentar selesai berkunjung di Renungan Harian Almanak Nas GKE ini.